Cara Mengasuh Remaja Laki-laki agar Lebih “Nurut
Saat anak memasuki umur remaja, orangtua perlu mengubah pola asuhnya. Sebab anak cenderung lebih ikuti teman-teman sebayanya dan sanggup saja melawan perintah orangtua. Perubahan perilaku anak didorong oleh aspek pola pikir, hormonal, fisik, psikologis, dan emosional. Di umur remaja, anak lebih puas bersama rekan sebaya dan sedang di dalam proses pencarian jati diri.
Remaja laki-laki umumnya bertindak lebih berani terkecuali dibandingkan remaja perempuan. Emosi mereka lebih tidak stabil dan enteng terpancing. Berikut tips mengasuh anak laki-laki di umur remaja layaknya dikutip The Guardian. 1. Jangan mempermalukannya Di umur remaja, sangat barangkali bagi anak laki-laki tidak benar mengambil alih ketentuan dan laksanakan tindakan yang semestinya.
Saat hal itu terjadi, orangtua jangan sampai mempermalukannya atas ketentuan yang diambil. Apalagi sampai memarahinya di wajah umum. Lebih baik memperingatkan mereka secara tegas tapi bersama langkah halus berkaitan pilihannya yang salah. Baca juga: Anak dan Remaja Rentan Kekerasan Verbal di Masa Pandemi 2. Beri stimulan Dari aspek akademis, umumnya di umur remaja anak laki-laki kurang berprestasi secara akademik. Orangtua perlu selalu memotivasinya, bukan jadi menyalahkan karena nilai yang didapatkan tidak cocok harapan. Beri menyadari anak mengenai pergantian hormonal, otak, dan fisik yang memengaruhi perilakunya. Dengan begitu anak tidak berpikir diri mereka bodoh, melainkan sedang berkembang https://www.idnpedia.com/ .
Lihat Foto Ilustrasi remaja pacaran(shutterstock) 3. Bersikap penuh kasih sayang Meskipun orangtua mulai frustasi menghadapi remaja laki-laki yang melawan, jangan lupa untuk selalu memperlakukannya penuh kasih sayang. Ucapkanlah panggilan sayang padanya dan membuktikan rasa sayang itu lewat tindakan. Ingatkan anak terkecuali orangtua selalu menyayanginya bagaimanapun keadaannya. Baca juga: Perasaan Terisolasi terhadap Remaja Berdampak Jangka Panjang 4. Pilih metode komunikasi yang pas Saat remaja laki-laki berbuat kesalahan, umumnya orangtua lebih pilih untuk mengomel dan memberikan ribuan wejangan. Cara itu sama sekali tidak efektif. Alih-alih mengomeli, kenali metode komunikasi yang pas cocok kepribadian anak untuk membangun pertalian dengannya pendidikan pergaulan sehat yang diberikan remaja dapat dilakukan dengan cara .
Entah dari aspek waktu, suara suara, maupun kontak mata langsung. 5. Jadikan tempat tinggal sebagai daerah berkumpul Anak laki-laki puas sekali bermain bersama teman-temannya di umur remaja. Orangtua barangkali khawatir anaknya akan terjerumus ke hal negatif. Alih-alih melarang mereka bermain, sebaiknya ganti situasi tempat tinggal jadi lebih aman dan nyaman untuk anak serta teman-temannya berkumpul. Dengan begitu anak selalu sanggup bermain sambil diawasi oleh orangtua.
Baca juga: 5 Pembelajaran bagi Orangtua untuk Bentuk Kepribadian Anak 6. Ceritakan kisah inspirasi Sesekali remaja laki-laki perlu diceritakan kisah mengenai orang-orang baik dan orang-orang yang sempat gagal atau laksanakan kekeliruan di dalam hidup tapi terhadap pada akhirnya sukses sukses. Cerita layaknya itu sanggup memicu anak lebih bertanggung jawab bersama tindakannya. 7. Cintai anak apa terdapatnya Setiap remaja laki-laki dambakan diakui, didengar pendapatnya, dan sangat dicintai setulus hati. Orangtua perlu mencintai dan menjunjung anak laki-lakinya apa-pun pilihan hidupnya. Jangan paksa mereka berkembang cocok permohonan orangtua.